Minimalkan Turis Asing, Salah Satu Alasan Anies Tunda Formula E

Gelaran Formula E di Jakarta resmi ditunda karena sebaran virus Corona (COVID-19). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan risikonya terlalu besar dengan kedatangan turis asing.
Formula E yang sempat menjadi kontroversi dijadwalkan bergulir pada Juni 2020. Tapi, balap mobil itu dibatalkan.

"Formula E kegiatan yang dihadiri wisatawan internasional. Risiko yang ada terlalu besar untuk warga Jakarta, bila wisatawan yang datang dari negara memiliki virus Corona," kata Anies dalam jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

"Kita ingin selamatkan warga Jakarta dari ancaman virus," kata Anies.

Baca juga: Indonesia Kena Virus Corona, Formula E di Monas Ditunda
Anies mengungkapkan penundaan tersebut merupakan kesepakatan bersama dengan Formula E dan FIA. Hari ini, kata dia, Jakarta dan Eropa bersama-sama mengumumkan penundaan.

"Alhamdulillah pihak Formula E dan FIA menyetujui itu, kami di Jakarta dan Eropa bersama-sama mengumumkan bahwa Formula E bulan Juni tidak dilaksanakan," ujarnya.

Anies belum dapat memastikan penundaan Formula E itu berlangsung hingga kapan. Dia perlu waktu untuk membahasnya.

Selain di Jakarta, Formula E di Haltang Bay Circuit di China dan Circuito Cittadino dell'EUR di Italia juga ditunda.

Terdekat, gelaran itu dilaksanakan di Paris Street circuit di Prancis (18 April) kemudian berlanjut ke Seoul Street Circuit. Korsel pada 3 Mei. Berlanjut ke Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.

Okupansi Hotel di Jabar Anjlok Imbas Corona, Karyawan Dirumahkan

Wabah virus Corona berimbas kepada tingkat keterisian atau okupansi hotel merosot tajam di Jawa Barat. Akibatnya, sebagian hotel terpaksa merumahkan karyawannya untuk mengurangi beban operasional.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, tingkat okupansi hotel di Jabar turun hingga 20 persen. Ia membenarkan jika ada sebagian pengelola hotel yang memberhentikan karyawannya sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan.

"Sudah banyak melakukan itu (pengurangan atau dirumahkan). Di Jabar aja, kita belum tahu persis yang mana. Jabar aja yang banyak hotel dan okupansinya turun," ujar Herman melalui sambungan telepon, Rabu (11/3/2020).

Ia berharap situasi ini bisa membaik dan penyebaran virus Corona bisa dikendalikan. Selain itu, dia berharap pemerintah menggenjot promosi wisata untuk wisatawan nusantara (wisnus).

"Sekarang orang banyak di rumah, orang luar masuk juga enggak, ya kita kejar ini adalah promosi dalam negeri yang harus ditingkatkan," ujar dia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, Dedi Taufik, mengatakan pembatasan turis dari China ke Jawa Barat juga berimbas pada target kunjungan wisata tahunan.

"Sekarang wisatawan dari China berkurang, di Malaysia dan Singapura juga terdeteksi ada infeksi, secara kunjungan memang berkurang," kata Dedi.

Dedi pun telah menyiapkan antisipasi dengan menggiring wisatawan lokal dengan mempercantik destinasi wisata yang ada. "Selain dari China, kita juga akan menarik wisatawan dari negara lain, Amerika misalnya," kata Dedi.

Komentar

Postingan Populer