Lockdown, Filipina Minta Turis Asing Tinggalkan Luzon dalam Tempo 76 Jam
Filipina meminta agar turis asing segera meninggalkan Pulau Luzon. pulau terluas di negeri itu, secepatnya. Itu untuk meredam penyebaran virus Corona.
Pulau Luzon, yang dihuni lebih dari 100 juta orang, ditutup selama satu bulan oleh Presiden Rodrigo Duterte, pada Selasa (17/3/2020). Pembatasan itu tetap mengizinkan satu anggota keluarga untuk keluar rumah membeli kebutuhan pokok dan bekerja untuk beberapa industri.
Keputusan itu juga membatasi transportasi publik, baik udara, laut, dan daratan. Pengumuman yang tiba-tiba itu membuat kemacetan parah, bahkan sejumlah tenaga medis terjebak di jalanan.
Selain itu, pemerintah menginstruksikan agar orang asing, termasuk turis, diminta untuk segera meninggalkan Pulau Luzon, yang juga Manila berada. Mereka diberi waktu 72 jam, hingga Jumat (20/3) karena semua penerbangan menuju dan dari semua wilayah akan disetop.
"Kami tidak akan menyerah untuk memaksa mereka karena nantinya akan lebih sulit buat mereka. Makanya, kami harus bicara," kata Sekretaris Kabinet, Karlo Nograles, seperti dikutip AP.
Salah satu mahasiswa kedokteran asal India, Abhishek Mishari, mengatakan dia dan lusinan mahasiswa India lain dilema menghadapi aturan itu. Mereka ingin segera pulang kampung, namun sulit karena India pun sedang berhadapan dengan virus Corona.
Informasi lain, sebuah kelompok antarlembaga yang menangani krisis kesehatan, mengatakan batas waktu telah dicabut dan orang asing dapat meninggalkan Luzon kapan saja.
"Kami tertahan di sini... Kami cuma takut dengan virus Corona yang menyebar di sini," kata Abhishek yang ada di luar bandara internasional Manila.
Manila melaporkan muncul 202 kasus Corona Covid 19. Salah satu di antaranya adalah tenaga medis yang mengurusi pasien corona. 17 orang di antaranya meninggal dunia, jumlah paling banyak kedua di antara negara-negara Asia Tenggara.
Pantai Clearwater Berpesta Saat Wabah Corona, Lalu... Tutup
Traveler tak menghiraukan imbauan untuk social distancing setelah virus Corona mewabah di Amerika Serikat dengan berpesta di Pantai Clearwater di Florida. Pengelola pantai pun menutup area itu.
Foto kawasan pantai Clearwater pada Senin (16/3/2020) menjadi viral. Pantai itu dipenuhi ratusan pelancong seolah sedang tidak ada wabah virus Corona yang mengancam.
Foto-foto itu diunggah oleh Twitter Sarah J. Hollenbeck pada 17 Maret waktu setempat. Dia memberikan judul keterangan dengan pantai sibuk.
Sarah J. Hollenbeck
✔
@SarahHollenbeck
BUSY BEACH! This is what @MyClearwater Beach looks like right now as spring break crowds flock to the sand. #Clearwater leaders haven’t decided if they should add a curfew or close beaches but they may vote on measures related to the #coronavirus this Thursday. @abcactionnews
Lihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di TwitterLihat gambar di Twitter
3.559
01.37 - 17 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
4.801 orang memperbincangkan tentang ini
Padahal, Presiden AS, Donald Trump, telah mengimbau agar warga AS tak bikin grup lebih dari sepuluh orang. Itu untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Sejauh ini, telah muncul 4.5000 kasus virus Corona di AS dan 79 di antaranya meninggal dunia. AS menutup sekolah, bar, restoran, dan stadion.
Selain pantai Clearwater, Pantai Tampa, yang tak jauh dari Pantai Clearwater, juga dipenuhi pengunjung. Barulah sehari kemudian, pada Selasa (17/3), diumumkan pantai itu tutup.
Penutupan pantai sudah lebih dulu dilakukan di pantai lain. Florida Selatan, Miami Beach, dan benteng Lauderdale telah ditutup sejak Minggu. Begitu pula dengan Hollywood, Pantai Dania, dan Pantai Hallandale mengambil langkah serupa.
"Kami enggak mungkin menjadi cawan petri bagi virus yang sangat berbahaya," kata wali kota Miami, Dan Gelber, seperti dikutip Sun Sentinel.
Miami Beach akan menutup kawasan itu setidaknya sampai 19 Maret, sementara itu Benteng Lauderdale tutup hingga 12 April.
Komentar
Posting Komentar