Emirates Pamit Sementara dari CGK dan DPS
Seiring dengan kebijakan pemerintah Uni Emirat Arab, maskapai Emirates memutuskan untuk menangguhkan semua penerbangan penumpang di seluruh dunia. Di Indonesia, maskapai ini sudah mengucapkan selamat tinggal untuk sementara di Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dan Denpasar Bali (DPS).
"Pada 24 Maret, kru Emirates di Indonesia memberikan salam terakhir pada penerbangan dari Jakarta (EK 359) dan dari Denpasar, Bali (EK 451 dan EK 399). Selama beberapa minggu ke depan tim operasional Emirates akan fokus pada persiapan untuk dimulainya kembali layanan penerbangan," tulis Emirates dalam siaran pers, Jumat (27/3/2020).
Kru Emirates di seluruh dunia telah mengucapkan sampai jumpa pada penerbangan terakhir yang beroperasi kembali ke Dubai. EK 005 ke London Heathrow, yang berangkat pada pukul 16.05 pada 24 Maret adalah penerbangan terakhir untuk lepas landas dari Dubai. EK 262 dari Sao Paulo, yang mendarat pada pukul 22.35 (waktu setempat) adalah penerbangan terakhir yang tiba di Dubai pada 25 Maret .
Sesuai arahan pemerintah UEA untuk melindungi masyarakat terhadap penyebaran COVID-19, Emirates menangguhkan semua penerbangan penumpang untuk sementara mulai 25 Maret 2020. Maskapai akan melanjutkan layanan penumpang segera setelah dimungkinkan untuk melakukannya.
"Sementara itu, Emirates tetap akan mengoperasikan armada Boeing 777, memperkuat hubungan kargo udara internasional untuk mengangkut barang-barang penting, termasuk pasokan medis dan makanan, ke seluruh dunia," tulis Emirates.
Ini Alasan Garuda Masih Terbang ke Australia dan Belanda
Di tengah wabah Corona, maskapai nasional Garuda Indonesia masih terbang dari dan menuju Australia dan Belanda. Apa alasan Garuda?
"Keberlanjutan pengoperasian layanan penerbangan dari dan menuju Australia & Belanda tersebut merupakan bentuk dukungan Garuda Indonesia untuk memfasilitasi pergerakan warga negara Indonesia yang akan kembali ke Indonesia dari kedua negara tersebut, maupun warga negara Belanda dan Australia yang akan kembali ke negaranya masing-masing dari Indonesia," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
"Pengoperasian penerbangan tersebut tentunya kami lakukan dengan menyesuaikan demand maupun kebutuhan yang ada. Frekuensi penerbangan kedua negara tersebut akan kami sesuaikan dengan kebutuhan trafik pergerakan penumpang," ujarnya.
Garuda akan memastikan keamanan dan akan terus diperkuat termasuk penanganan upaya preventif pencegahan penyebaran virus Corona pada lini operasional. "Kami terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dalam memastikan prosedur penanganan pandemi ini dapat terimplementasikan dengan baik," ujarnya.
Saat ini Garuda Indonesia melayani penerbangan dari dan menuju Belanda melalui rute Jakarta - Amsterdam vv. Sedangkan untuk Australia, Garuda Indonesia melayani rute penerbangan Jakarta - Sydney vv, Denpasar - Sydney vv, Jakarta - Melbourne vv, Denpasar - Melbourne vv, Jakarta - Perth vv dan Denpasar - Perth vv.
Anak usaha Garuda Indonesia yang bergerak di segmen low cost carrier Citilink Indonesia turut melayani rute penerbangan Denpasar - Perth vv. "Pada kesempatan ini kami turut mengimbau pengguna jasa untuk melakukan pengecekan berkala atas jadwal penerbangan yang dituju termasuk bagi calon penumpang yang ingin melakukan perubahan jadwal dan reroute rencana penerbangan. Kami turut menerapkan kebijakan yang fleksibel atas kebutuhan perubahan rencana penerbangan tersebut," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar