Selain Jalan Tol, Tanjung Lesung Juga Butuh Bandara

 Selain jalan tol, Menpar Arief Yahya menyebut kawasan KEK Pariwisata Tanjung Lesung juga butuh bandara buat akses wisatawan. Bandara akan membuat kawasan ini makin berkembang.

Saat ini sedang dibangun akses jalan tol Serang-Panimbang guna mempermudah wisatawan liburan ke Tanjung Lesung. Namun tak cukup itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut kehadiran bandara juga penting untuk dibangun di kawasan ini.

"Selain jalan tol, Tanjung Lesung juga butuh bandara. Punya tol oke, karena orang cenderung tidak mau berkunjung kalau lebih dari 2 jam. Nah, bandara ini kalau dapat (dibangun) akan lebih baik buat Banten, terutama di Pandeglang Barat dan Selatan yang relatif terisolasi," ungkap Menpar Arief di Tanjung Lesung Resort, Banten, Senin (1/4/2019).

Menpar Arief menyebut kalau bandara sudah jadi, perkembangan kawasan tersebut pun akan jadi lebih cepat. Arief pun mencontohkan dengan apa yang terjadi di Bandara Silangit.

"Pertama kali Garuda terbang ke Silangit, penumpangnya 100 ribu, tumbuh jadi 280 ribu, sekarang 420 ribu. Tumbuh 300 persen. Analog dengan itu, saya juga berani di sini," lanjut Arief Yahya.

Besok, Menteri Susi Buka Banyuwangi Underwater Festival

Mengawali Banyuwangi Festival pada bulan April ini, akan digelar Banyuwangi Underwater Festival pada Selasa (2/3). Rencananya dibuka Menteri Susi Pudjiastuti.

Dipastikan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan membuka festival bawah laut tersebut di wisata Bangsring Underwater, Banyuwangi. Dikatakan Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Suyanto Waspo Tondo bahwa Menteri Susi dijadwalkan akan membuka acara tersebut pada Selasa pagi. Menteri Susi akan mengikuti serangkaian acara festival.

"Besok Bu Susi akan membuka dan langsung mengikuti sejumlah acara. Mulai dari marine education yang diikuti pelajar yang kebanyakan anak nelayan, hingga menenggelamkan terumbu karang transplantasi," kata Yayan, panggilan akrabnya kepada detikcom, Senin (1/4/2019).

Saat marine education, lanjut Yayan, Bu Susi akan memotivasi siswa-siswa sekolah tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Selain itu, Bu Susi juga akan turut mengobati ikan hiu yang luka dan melepas hiu yang sembuh yang berada di Rumah Apung Bangsring Underwater.

"Rencananya, beliau juga akan main kano di sana," kata Yayan.

Kawasan wisata Bangsring Underwater adalah kawasan konservasi laut. Kelompok nelayan di sini berhasil memperbaiki ekosistem laut dengan mengubah perilaku dan budaya tangkap ikan para nelayan.

Sekitar 2 km dari bibir pantai, berdiri Rumah Apung yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Di rumah apung tersebut, para wisatawan bisa diving, snorkeling, atau sekedar bermain dengan ikan-ikan hias yang ada di sana. Nelayan setempat juga menyewakan perahu bagi wisatawan yang hendak menyeberang ke Pulau Tabuhan, sebuah pulau tak berpenghuni yang menawarkan pasir putih bersih dengan kekayaan biota laut yang menawan.

Festival bawah laut ini diwarnai sederet kegiatan menarik yang sarat edukasi. Seperti lomba memungut sampah laut oleh 1000 nelayan, pelatihan mengolah sampah oleh 500 nelayan, hingga lomba mengolah sampah menjadi barang seni dan bermanfaat.

Selain Banyuwangi Underwater Festival, dalam Bulan April ini terdapat delapan event lainnya. Yakni Festival Musik Jalanan (6 April), Festival Lembah Ijen (20 April), Festival Kebaya (24 April), Banyuwangi Agro Expo (25 April - 1 Mei). Lalu festival Toilet dan Kali Bersih (26 April), Banyuwangi Culinary Festival dan Banyuwangi Art week (27 April - 1 Mei), Women Cycling Challenge (27 April).

Komentar

Postingan Populer