Sandal Hotel Hanya Buat di Dalam Kamar, Ini Alasannya
Mungkin di antara traveler ada yang suka memakai sandal hotel ke mana-mana. Hanya sejatinya, sandal hotel hanya untuk di dalam kamar. Ini alasannya.
Akui saja, mungkin hampir sebagian besar di antara kamu ada yang suka memakai sandal hotel untuk beraktivitas hingga ke luar hotel. Sekilas itu adalah hal yang normal, tapi ternyata tidak demikian.
Seorang pakar dunia perhotelan, Jacob Tomsky bicara pada media The Sun terkait hal itu. Sebelumnya, Jacob merupakan penulis dari buku 'Heads In Beds: A Reckless Memoir of Hotels, Hustles and So-Called Hospitality.' Ia sendiri telah terjun di dunia perhotelan selama 10 tahun lamanya.
Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Rabu (10/4/2019), Jacob mengungapkan alasan mengapa pengunjung harus memakai sandal hotel di dalam kamar saja. Ternyata, alasannya cukup masuk akal.
"Bagian paling kotor dari kamar hotel adalah karpetnya. Ya, mereka selalu divakum, tapi hampir tidak pernah dicuci atau dibersihkan secara mendalam karena selalu ada orang yang menginap di kamar tersebut," ujar Jacob.
Jacob juga tidak menutup kemungkinan, kalau kamar hotel bisa saja menyimpan komponen berbahaya seperti pecahan gelas dari tamu sebelumnya. Mungkin saja.
Menyadari hal tersebut, umumnya pihak hotel menyediakan sandal gratis untuk pengunjung pakai di dalam kamar. Fungsinya memang untuk menjaga kaki traveler di dalam kamar hotel.
Hanya bayangkan apabila kamu memakai sandal hotel hingga ke luar kamar. Kemungkinan besar kamu akan membawa kotoran dari luar ke dalam kamar lewat sandal yang kamu pakai.
Selain itu, sandal hotel didesain sedemikian tipis. Tidak seperti sepatu yang punya sol tebal. Jadi, jangan pakai sandal hotel di luar kamar ya. Cukup di dalam kamar saja.
Taman Cantik di Banyuwangi Isinya Ratusan Patung Penari Gandrung
Banyuwangi terkenal akan Tari Gandrung. Di sana bahkan ada satu taman cantik yang isinya ratusan patung penari gandrung bernama Taman Gandrung Terakota.
Gandrung adalah salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi. Di Taman Gandrung Terakota ini kita bisa melihat ratusan patung-patung yang tersusun rapi. Eksotis!
Ratusan patung gandrung ini berada di taman Gandrung Terakota. Dengan suasana asri pedesaan dan hamparan padi yang menghijau, semakin membuat suasana di sana semakin nyaman. Belum lagi ditemani dengan suara burung berkicau, indah sekali bukan?
Tempat ini sebenarnya semacam resto yang dipadukan dengan pusat kebudayaan seni dengan bangunan yang ciri khas Banyuwangi yang berada di daerah kaki gunung.
Menurut sang pendirinya, Taman Gandrung Terakota ini menjadi sebuah 'Situs Rawat Ruwat' seni budaya, dalam satu kawasan bukit hijau dan hamparan sawah yang di dalamnya tersaji lengkap dalam satu wilayah.
Ada amfiteater terbuka, galeri seni rupa, pementasan dramatari, perhelatan musik, dan beragam tanaman endemik daerah setempat dipadukan dengan patung-patung Gandrung tersebut.
Menurut penulusuran detikcom, Kata 'Gandrung' sendiri diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Tarian Gandrung Banyuwangi pada awalnya dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat pasca dilakukannya panen. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).
Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas yaitu Gamelan Osing. Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan 'paju'.
Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung.
Komentar
Posting Komentar