Libur Pemilu ke Kali Besar Yuk, Mumpung Masih Sepi

Kali Besar jadi salah satu spot favorit di Kota Tua. Pagi ini, Kali Besar masih sepi pengunjung.

Kali Besar merupakan salah satu spot favorit wisatawan bila datang ke Kota Tua, terutama bagi pecinta dan pemburu foto instagramable. Berlatar bangunan tua, foto di sini serasa berada di Eropa.

Libur Pemilu 2019 pun dimanfaatkan warga Jakarta untuk menikmati kawasan Kota Tua, terutama di Kali Besar. Pagi ini pengunjung sudah mulai ramai berdatangan.

Pantauan detikcom, Rabu (18/4/2019) kawasan Kali Besar masih sepi. Hanya beberapa pengunjung yang terlihat sedang duduk berteduh. Walau matahari sudah terasa terik, namun masih ada pengunjung yang berfoto-foto di Kali Besar.

Menjelang siang, pengunjung pun mulai berdatangan. Terlihat parkiran motor dan mobil mulai terisi. Beberapa pedagang minuman dan makanan juga sudah ada yang buka.

Nah, traveler yang telah nyoblos yuk liburan ke Kota Tua. Ajak keluarganya hunting foto ya.

Kisah Agus, Rela Sepedaan 3 Hari Jakarta-Pati Demi Nyoblos

Momen Pemilu 2019 dimaknai berbeda oleh tiap orang. Traveler bernama Agus ini misalnya, rela sepedaan tiga hari ke kampungnya di Pati demi nyoblos.

Adalah Agus Yuliyono (33), seorang warga Pati yang merantau dan bekerja di Jakarta. Walau bisa mengurus persyaratan untuk memilih di Jakarta, Agus lebih memilih merayakan pesta demokrasi di kampung halamannya di Pati dengan bersepeda.

Dihubungi detikcom, Rabu (17/4/2019), Agus berbagi kisahnya untuk meramaikan Pemilu 2019 dengan cara yang cukup berbeda. Yakni menempuh jarak Jakarta ke Pati sejauh 580 Km dengan sepeda selama tiga hari. Ini awal ceritanya.

"Berangkat kan kemarin Minggu (14/4), saya kesiangan. Harusnya jam 11.00 WIB, tapi sabtu saya masih ada kerjaan," ujar Agus.

Diceritakan Agus, perjalanan ini diakuinya cukup spontan. Perencanaan memang sudah dari dua bulan lalu, tapi eksekusinya baru dua minggu lalu.

"Ini juga istilahnya ide dadakan sih. Sempat kepikiran dua bulan lalu, tapi saya baru mau gowes dua minggu lalu," cerita Agus.

Secara teknis, Agus lebih memilih nyoblos di kampung halamannya untuk menunaikan kewajibannya untuk daerah dan negara. Menurut Agus, hak memilih caleg di daerahnya juga tak kalah penting dengan kepala negara.

"Kalau DPRD, Provinsi kan harus di daerah asal. Makanya saya milih mending balik. Soalnya penting juga kan di legislatif daerah itu. Kalau milih Jakarta Presiden doang sih saya tanya-tanya," ujar Agus.

Menggowes sepeda selama tiga hari ke kampung halaman memang bukan perkara mudah. Hanya bagi Agus, perjanan ini memberinya waktu tenang untuk lebih jernih berpikir soal pilihan yang akan dipilihnya. Agus menyebut, kalau hal yang dilakukannya itu ibarat meditasi.

"Karena saya suka sepeda, kedua karena saya masih bingung mau milih siapa," ujarnya.

Ada di sepeda itu istilahnya moving meditation, jadi saya pikir pakai sepeda sambil saya mikir di tengah jalan nentuin pilihan itu. Semi filosofis lah," cerita Agus sambil tertawa.

Menariknya lagi, Agus juga membuat tagar khusus untuk para pesepeda yang mau gowes ke TPS. Tagarnya pun cukup unik, yakni #biketovote. Kreativitas itu dilakukan Agus sebagai bentuk kecintaannya pada sepeda dan negara.

"Saya kan ada teman orang desain, 'bikinin saya logo dong buat pulang kampung.' Bike to vote saja, itu bisa dipakai semua orang sih," ujar Agus.

Logo #biketove itu pun dipasang di sepeda dan media sosial Agus. Kisah perjalanan Agus pun bisa disimak lewat unggahan foto di laman Instagramnya. Dalam perjalanannya, terselip juga kisah menarik yang terus memotivasinya untuk bersepeda.

"Yang agak unik, di jalan banyak ketemu beberapa orang. Ada anak-anak, orang yang seringan gak kenal lalu mereka kasih support kasih dukungan kasih salam. ada perasaan gimana gitu," ujar Agus.

Untuk persiapan, Agus mengaku tak punya hal yang khusus. Sebagai pesepeda, Agus hanya memahami batas dirinya sambil menetapkan waktu dan tujuan bersepeda di hari itu.

"Persiapan karena kemarin gak ada sih. Kan sepeda sudah dari dulu, paling manage soal kekuatan diri sendiri saja. Gak terlalu ngepush, kita pakai jadwal sendiri saja. Paling lebih ke manage waktu ma tenaga saja," jelas Agus.

Gowes ke Pati dari Jakarta, Agus pun tak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi beberapa ikon kota sekaligua kuliner di beberapa tempat yang disinggahinya. Sambil bersepeda ke kampung halaman, sekaligus mencicipi kearifan lokal.

"Ada mampir ke tempat makan kuliner di Brebes kemarin, di Cirebon, Pekalongan juga mampir," ujar Agus.

Sedangkan untuk sepeda yang jadi tunggangannya, Agus mengaku tak memakai sepeda serius. Sepeda yang ia gunakan hanya sepeda biasa ke pasar, tapi sudah sedikit dimodifikasi.

Komentar

Postingan Populer