Begini Desain Kabin Pesawat di Masa Depan yang Anti Bosan

Dunia penerbangan terus melakukan inovasi. Inilah desain kabin pesawat di masa depan untuk penerbangan jarak jauh. Penumpang tidak akan bosan.

Melansir CNN Travel, Kamis (11/4/2019), desain ini namanya Ultraflex. Inilah kabin di pesawat terbang yang terdapat toko, studio kebugaran dan restoran, ruang pertemuan, hingga bar.

Penciptanya adalah Ross Burns, desainer terkemuka AIM Altitude, sebuah perusahaan penerbangan Inggris. Ide akan adanya ruang pribadi hingga yoga ini muncul ketika ia melihat semakin banyaknya pesawat untuk penerbangan jarak jauh.

"Ultraflex adalah proyek yang telah kami kerjakan selama sekitar 10 bulan," kata Burns kepada CNN Travel di 2019 Airplane Interiors Expo (AIX) di Hamburg, Jerman.

"Pada titik tertentu Anda pasti ingin meregangkan kaki, daripada duduk di kursi dari 12 hingga 20 jam," imbuh dia.

AIM Altitude membawa mock-up skala asli ke AIX yang siap memukau maskapai dan penumpang. Segera setelah mengangkasa, penumpang dipastikan dapat pergi ke kabin dengan suasana yang nyaman dan kesempatan untuk mengobrol dengan sesama pelancong.

Akan ada tempat duduk yang melengkung di pusat kabin itu. Jika hanya ingin membeli makanan tinggal datang, beli dan pergi lagi atau take away juga bisa dilakukan.

Bar yang ada di dalam Ultraflex dapat dibuka atau tutup di jam yang telah dijadwalkan. Jika tak ingin berbaur sesama penumpang, ada bilik pribadi yang menyajikan pemandangan awan dari jendela.

Burns juga menunjukkan bagaimana cara kerja kursi yang bisa dilipat ke atas yang bisa digunakan untuk meja makan. Juga bisa berfungsi sebagai tempat anak-anak bermain atau penumpang dalam berdoa, bermeditasi, atau meregangkan tubuh.

Ada juga ruang sofa dan beberapa meja. Dan di AIX mock-up, AIM Altitude telah memasang roller di bawah meja agar kaki tetap bisa beraktivitas yang melancarkan sirkulasi darah.

Konsep ini masuk daftar salah satu Penghargaan Crystal Cabin tahun ini. Tak hanya itu, ide Burns ini telah menarik banyak minat di AIX.

Nongkrong di Gereja 'Crazy Rich Asians' Singapura Malam Hari

Film Crazy Rich Asians mempopulerkan banyak tempat wisata di Singapura. Salah satunya Chijmes yang menjadi setting gereja di dalam filmnya.

Inilah Chijmes, sebuah bangunan yang dulunya merupakan gereja dan Sekolah Katolik. Namun, kini digunakan sebagai gedung serbaguna dan tempat nongkrong hits khususnya saat malam hari.

Chijmes menjadi lokasi syuting film 'Crazy Rich Asians' sebagai gereja ikonik tempat kerabat dari karakter Nick dan Rachel menikah. Chijmes terletak di Victoria Street, Singapura. Kalau naik MRT, Traveler bisa melalui jalur merah dan turun di City Hall atau jalur oranye dan turun di Stasiun Bras Basah.

Bangunan Chijmes memiliki kesan gereja yang kental. Nuansa putihnya menyelimuti hampir seluruh bangunan. Meski bangunan tua, nyatanya jauh dari kesan mistis atau terbengkalai.

Kehidupan wisata kuliner di Chijmes mulai sore menjelang malam hari. Kafe, bar dan restoran mulai dibuka dan ramai. Tidak jarang, ada event-event seperti pameran dan acara musik.

Bukan hanya itu saja, Chijmes juga punya salon dan tempat pijat. Hall atau ruang serbaguna juga bisa disewa untuk berbagai keperluan dan acara pada khalayak umum.

Apalagi saat weekend, sejumlah kafe menyajikan pertandingan sepakbola liga Inggris. Masyarakat Singapura dan turis pun mulai memenuhi sejumlah tempat di Chijmes. Mereka bercengkrama atau hanya sekadar bersantap malam.

Karena bangunan yang bergaya Gothik nan klasik, tidak jarang warga Singapura dan wisatawan menjadikan Chijmes sebagai latar pemotretan. Nuansa warna putih yang menghiasi ditambah kesan vintage membuat kesam foto semakin keren.

Komentar

Postingan Populer