Pesona Alam Bukit Tamiang di Kalimantan

Ayo bertualang ke Kabupaten Tanah Laut di Kalimantan Selatan. Di sana ada Bukit Tamiang dengan pemandangan menawan.

Berbicara tentang mendaki puncak, tentu tiada habisnya sih. Pemandangan dari atas puncak selalu menawarkan keindahan. Namun tentu saja tidak semua orang sanggup mendaki puncak yang begitu tinggi. Di Kalimantan Selatan sendiri, ketinggian puncak tersebut cukup beragam.

Dari Bukit Halau-Halau yang sudah cukup terkenal itu, hingga bukit-bukit yang treknya pendek namun tetap menawarkan pemandangan dan pengalaman yang luar biasa.

Saya menyukai pemandangan yang tersaji di atas Bukit Tamiang yang terletak di daerah Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Perjalanan menuju Bukit Tamiang ini searah dengan menuju Pantai Batakan, sehingga view yang ditawarkan pun ada perkebunan, perbukitan, dan juga pantai nan eksotik.

Untuk menuju puncak bukit Tamiang ini, kita membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam menuju puncak dengan trek yang bervariasi dan sedikit menantang. Namun itu semua akan terbayarkan dengan pemandangan yang hijau nan asri yang bakal menjadikan pengalaman naik bukit kalian menjadi spesial, dan bakalan membuat kalian akan balik lagi ke sana.

Hobi saya memang suka berada di ketinggian puncak untuk melihat pemandangan yang bagus. Begitupun dengan impian selanjutnya yaitu menjelajah gedung Burj Khalifa di Dubai. Pemandangannya bagus sekali sehingga aku ingin sekali naik ke puncak Burj Khalifa. Rasanya mendebarkan sekali ketika bisa melihat awan langsung sekaligus pemandangan mewah ala Dubai. Sungguh luar biasa.

Desa Indah di Pedalaman Kalimantan

Petualangan ke dalam rimba Kalimantan Selatan tidak akan terlupakan. Kita bisa berjumpa pedesaan Suku Dayak Meratus.

Berawal dari mimpi anak SMA yang bisa merasakan indahnya pegunungan dan menemukan desa menawan di pedalaman Meratus, desa eksotis yang indah dan juga yang tertinggi di Kalimantan Selatan. Mimpi menjelajah anak perempuan ini terwujud dua tahun kemudian.

Semua berawal dari nekat. Ketika mendapatkan informasi akan diadakan kegiatan pengembaraan dan pengabdian ke Desa Juhu untuk anggota Racana ULM yang akan dilantik, saya pun memutuskan untuk ikut bergabung bersama tim walaupun pada masa itu saya tidak memiliki perlengkapan hiking sama sekali.

Bahkan sebagai seorang mahasiswa yang dikarenakan sibuk organisasi sehingga mengharuskan saya untuk tidak pulang kampung di masa liburan membuat uang perbekalanku di kota rantauan sisa Rp 100.000 saja.

Beruntungnya teman-temanku cukup membantu dan perjalanan kami dibagi jadi beberapa kelompok sehingga untuk logistik selama pengembaraan saya hanya perlu patungan Rp 25.000. saya membeli matras seharga Rp 40.000. Untuk tas carrier dan juga sleeping bag, saya dikasih pinjam sama kenalan dan juga teman.

Keberangkatan pada 2 Agustus 2018 dari Banjarmasin menggunakan truk Yonif TNI AD. Perjalanan dengan truk ditempuh selama hampir 7 jam sampai jalanan beraspal menghilang dari pandangan.

Kami harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki di jalanan berbatu dan menanjak belum lagi malam sudah datang. Kami tiba di Desa Kiyu pukul 9 malam dan melanjutkan perjalanan yang sebenar-benarnya pada keesokan harinya.

Dari Desa Kiyu atau orang kebanyakan mengenalnya dengan nama Desa Hinas Kiri untuk menuju Desa Juhu kami harus melewati hutan Meratus termasuk dua puncak yaitu Puncak Peniti Ranggang dan Puncak Kila'i.

Kami tiba di Puncak Peniti Ranggang pukul 11.15 WITA artinya kami mesti menempuh perjalanan selama 4 jam jalan kaki melewati hutan, sungai, dan jembatan. Di Puncak Peniti Ranggang kita bisa menemukan sebuah warung hanya saja warung itu sedang tutup ketika kami tiba.

Puncak Peniti Ranggang merupakan tempat yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh sejenak dan mengisi perut karena di sana ada tanaman singkong, cabai, juga terong. Cuacanya agak panas, cukup untuk bisa mengeringkan pakaian yang berkeringat.

Selain itu, Puncak Peniti Ranggang merupakan perbatasan antara jalan menuju Juhu maupun Puncak Halau-Halau yang sering jadi destinasi para pendaki. Untuk menuju Halau-Halau dari Puncak Peniti Ranggang tinggal berjalan lurus, sementara untuk ke Desa Juhu kita harus mengambil jalur kiri. Tenang saja, di Puncak Peniti Ranggang beberapa pendaki termasuk kami sudah memberikan rambu-rambu arah.

Komentar

Postingan Populer