Menikmati Segarnya Hutan Pinus Cantik di Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta tidak sekadar Malioboro dan Keraton. Melipir ke Kabupaten Bantul, ada hutan pinus yang unik.
Ketika saya kuliah di Yogyakarta sekitar 15 tahun yang lalu, masih sangat identik dengan jalan Malioboronya. Walaupun banyak juga pantai-pantai sekitar Yogyakarta yang ramai wisatawan.
Namun kini wisata Yogyakarta bergeser ke Kabupaten Bantul. Salah satu yang menarik adalah Hutan Pinus Mangunan. Hutan Pinus yang menjadi bagian dari Resort Pengelola Hutan (RPH) Mangunan ini berlokasi di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tempat wisata kekinian di Yogya ini menjanjikan sesuatu yang berbeda. Apalagi sangat instagrammable.
Terletak di lokasi yang sejajar dengan makam para raja Yogya di imogiri, Hutan Pinus ini juga dikenal sebagai Hutan Pinus Imogiri. Meskipun berlabel hutan Pinus, jangan salah sangka.
Tidak semua pohon yang akan kita temui di hutan ini adalah pohon pinus. Di sini kita juga akan menemui pohon Pinus Merkusi, pohon Mahoni, pohon Akasia dan pohon Kayu Putih. Selain lokasi wisata yang menarik, di sini juga akan ditemui area outbond dan camping ground.
Apa istimewanya? Hutan Pinus Mangunan selain sangat sejuk dan nyaman juga dilengkapi dengan berbagai tempat duduk yang nyaman dan unik. Mengapa unik? karena tempat duduk tersebut terbuat dari potongan kayu yang sudah tidak terpakai lagi. Nyaman dan eksotis. Sehingga memang banyak digunakan sebagai tempat berfoto bagi para wisatawan. Lokasinya juga sangat bersih dan terawat.
Di pagi hari hutan pinus akan diselimuti oleh kabut tipis dan udara yang sangat dingin. Sedangkan di siang hari, lokasi ini tetap nyaman dengan sinar matahari yang hanya masuk melalui celah-celah pohon. Sehingga panasnya sama sekali tidak menyengat. Anda pun dapat duduk santai di kursi kayu sembari menikmati udara segar dan pemandangan yang sangat alami.
Sayangnya ke lokasi ini tidak ada transportasi umumnya sehingga harus menggunakan mobil pribadi atau menyewa mobil. Menggunakan transportasi online pun akan susah terutama ketika saatnya pulang karena terganggunya sinyal handphone. Selain lokasi parkir yang lumayan padat terutama ketika musim liburan.
Berbagai belahan Indonesia memang menjanjikan surga tersendiri. Namun, kalau boleh memilih dream destination yang lain, saya memilih Dubai. Negara yang bisa dikatakan termodern di Uni Emirat Arab ini menjanjikan wisata yang berbeda. Selain berbagai wahana wisata modern yang sudah terkenal, saya penasaran dengan Jumeirah Beach, sebuah pantai dengan pemandangan Teluk Persia. Seperti apa ya keindahannya?
Menjelajahi Turki dengan Budget Mahasiswa
Turki punya banyak destinasi menarik untuk dijelajahi. Meski budget pas-pasan, kamu bisa tetap bisa menikmati keindahan negara ini dengan destinasi populer.
Bhosporus mulai menampakkan pesonanya ketika kapal perlahan-lahan berangkat menyusuri selat. Di sisi kanan dan kiri dapat disaksikan beragam landmark dan bangunan berasitektur khas Eropa, Asia hingga Mediterania. Sejauh pandangan, bergantian panorama menyejukkan mata disuguhkan.
Tak hanya indah, tempat ini penuh sejarah. Selat Bhosporus menjadi saksi bisu perjuangan Al Fatih menaklukkan konstantinopel bertahun silam dan juga teman setia Istanbul selama ribuan tahun ketika menjadi ibu kota Turki sebelum dipindahkan oleh Ataturk ke Ankara.
Bhosporus cruises terasa sempurna menjadi penutup setelah seharian penuh mengelilingi Istanbul. Setiap jengkal tempat di Istanbul memiliki kekayaan historis tersendiri mulai dari Galata tower, Istana Topkapi, Blue Mosque, Basilia Cistern, Grand Bazaar, dan Hagia Sophia. Ya, pada akhirnya aku dapat singgah di Hagia Sophia, satu-satunya museum di dunia yang menjadi saksi bahwa simbol-simbol agama yang berbeda dapat berdampingan dengan mesra di dalam satu rumah ibadah.
Aku menghela nafas panjang sembari melihat burung galtik beterbangan di langit Bhosporus. Keindahan Turki seakan membayar lunas perjuanganku untuk bisa sampai kesini.
Flash back H-1 sebelum keberangkatan, pukul 22.00 di Bandara Soekarno-Hatta. Malam itu, kami sengaja mengambil penerbangan paling cepat dari Yogyakarta ke Jakarta karena pukul 00.40 dijadwalkan terbang menuju Turki, transit via Bahrain.
Komentar
Posting Komentar