Liburan ke Turki, Ini Itinerary Buat Traveling Seminggu

 Turki punya banyak atraksi menarik untuk wisatawan. Buat kamu yang mau liburan ke Turki selama seminggu, bisa intip itinerary berikut ini.

Turki merupakan negara yang memiliki keindahan yang selalu diidamkan para wisatawan. Pemandangannya serta bangunan-bangunan bersejarahnya menarik perhatian traveler mancanegara.

Extraordinary traveling pertama saya terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu. Pertama, karena saya traveling ke luar negeri yang jaraknya terjauh dari yang pernah saya kunjungi. Perjalanan 15 jam via udara, belum ditambah transit. Turki, negara tujuan saya.

Kedua, saya traveling tanpa kenal siapapun karena cuti suami habis untuk umroh di awal tahun. Sehingga saya memilih ikut tour and travel dengan harapan akan ada banyak teman baru. Saya juga memilih wisata halal agar lebih nyaman selama di sana.

Walaupun Turki adalah negara dengan 90% mayoritas muslim, tetapi Turki pernah menjadi pusat kerajaan Romawi, Yunani, dan Kristen. Oleh karena itu, banyak tour and travel yang menawarkan destinasi ke spot-spot religi berbagai agama dan keyakinan.

Ketiga, saya traveling ke negara muslim Eropa yang mempunyai sejarah dahsyat tentang kejayaan Islam di masa lampau. Sungguh, traveling ke Turki merupakan bagian dari dream destination. Negara ketiga yang ingin saya kunjungi setelah Makkah-Madinah.

Keempat, saya traveling dalam keadaan hamil 2 bulan. Sebuah kondisi yang tidak disengaja dan tidak disangka-sangka. Saat mendaftar wisata Turki, saya belum hamil. Begitu akan berangkat, ternyata saya sudah positif hamil 6 minggu. Saya tetap bersyukur meski mual muntah dan masuk angin mendera selama di Turki.

Persiapan ke Turki pernah saya tulis di sini. Kali ini, saya ingin bercerita lebih detail mengenai rencana perjalanan selama 10 hari di Turki. Total perjalanan 2 hari pulang-pergi sehingga dapat disimpulkan waktu efektif di Turki adalah 8 hari.

Selama 8 hari, saya dan teman-teman tour and travel berkeliling ke 7 kota yaitu Istanbul, Bursa, Kusadasi, Pamukkale, Konya, Cappadocia, dan Ankara. Ketujuh kota ini tidak semuanya berdekatan. Ada jarak antar kota memakan waktu 4-6 jam menggunakan bus. Saya akan berbagi pengalaman unik dan seru yang merupakan highlight dari 7 kota tersebut. Dimulai dari Istanbul, mantan ibukota Turki.

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Istanbul berada di antara dua benua yaitu Asia dan Eropa. Keduanya dipisah oleh jembatan di bagian darat, atau Selat Bosphorus di bagian lautnya. Laut Marmara berada di Turki sisi Asia. Sedangkan Laut Hitam berada di Turki sisi Eropa.

Dulu, Istanbul merupakan ibukota Turki, hingga kemudian berpindah ke Ankara. Mirip-mirip dengan New York dan Washington. Saya dan rombongan sampai di bandara Turki pada siang hari dan kami langsung bertolak ke Blue Mosque.

Sebelumnya, makan siang terlebih dahulu di restoran lokal. Pertama kalinya saya menyantap hidangan khas Turki yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama dan penutup. Appetizernya yaitu salad sayur dengan topping minyak zaitun, pomegranat dan lemon sehingga terasa segar. Selanjutnya, terhidang roti tawar agak keras yang harus dicelup sup terlebih dahulu.

Menu utamanya adalah daging ayam panggang yang disajikan bersama nasi. Lalu, penutupnya adalah buah-buahan seperti potongan apel dan jeruk yang dihidangkan di piring. Yang membuat rindu dengan Indonesia adalah teh hangat. Apalagi cuaca Turki masih dingin. Air mineral terasa seperti air es.

Komentar

Postingan Populer