Hiks! Induk Singa Ini Makan Dua Bayinya
Seekor induk singa telah memakan dua anaknya yang baru lahir. itu terjadi tiga hari setelah ia melahirkan.
Seperti dilansir CNN, Jumat (9/8/2019), kejadian ini ada di dalam kawasan kebun binatang Jerman. Sontak kejadian induk singa betina membunuh dan memakan dua anaknya itu bikin rasa ngeri bagi para penjaga-penjaganya.
Kigali, nama induk singa betina itu baru pertama kali melahirkan dua anak sekaligus di Kebun Binatang Leipzig Jerman pada hari Jumat. Itu adalah anak singa pertama yang lahir di sana dalam 15 tahun terakhir.
Maria Saegebarth, juru bicara kebun binatang mengatakan bahwa singa itu awalnya merawat anak-anaknya. Namun pada Senin malam, saat merawat bayi yang baru lahir, Kigali membunuh dan memakannya.
Kigali tidak menunjukkan perilaku aneh sebelum memakan anak-anaknya dan makan secara normal. Kebun binatang mengumumkan kematian anak-anak singa dalam sebuah unggahan di Facebook resminya.
"Terkejut dan sedih. Kigali akan segera dikembalikan dari kandang utama, di mana dia akan dipersatukan kembali dengan Majo, ayah anak-anaknya," katanya.
Kigali memakan secara keseluruhan dari anak-anaknya itu. Oleh karenya tidak bisa dilakukan otopsi untuk menentukan apakah si bayi sakit dan telah memicu tindakan induknya itu.
"Ini semacam perilaku alami seperti yang terjadi di alam juga," kata Saegebarth.
Maren Huck, seorang dosen ekologi perilaku hewan di Universitas Derby Inggris, mengatakan bahwa singa betina kadang-kadang memakan anaknya di alam liar dan akan lebih sering terjadi di penangkaran. Ini juga terjadi pada spesies lain, seperti kucing rumahan saat pertama kali melahirkan.
"Jika anaknya sendiri bertingkah aneh dan tidak merespons seperti yang seharusnya, itu mungkin menjadi alasan bagi hewan untuk memakan anak mereka," kata Huck.
"Akan lebih mungkin terjadi di penangkaran karena lebih banyak faktor pendukungnya. Sudah diketahui bahwa jika hewan di penangkaran pasti merasa tertekan. Di sisi lain, mereka cenderung kurang gizi di kebun binatang. Di alam liar, jika betina tidak cukup sehat, dia mungkin sekali memakan anaknya," imbuh dia menjelaskan.
Kebun Binatang Leipzig dikatakannya mampu menjaga gizi hewan peliharaannya. Dan, jika itu terjadi lagi maka harus ada penelitian lanjutan apakah karena kurangnya pengalaman sebagai induk atau masalah kesehatan pada bayi.
Tak Perlu ke Korea, Semarang Juga Punya Bridge Fountain
Bagi traveler yang suka dengan Banpo Bridge Fontain di Korea, tidak perlu jauh-jauh ke sana. Semarang punya Bridge Fontain yang mempunyai keindahan yang tak kalah cantik.
Awal tahun ini, saya pergi ke Semarang untuk liburan. Setelah rajin mengecek sosial media, saya mendapatkan info tentang Semarang Bridge Fountain atau yang lebih sering disebut dengan air mancur menari. Saya tertarik dengan segala hal berbau Korea.
Tentu pertunjukan ini merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Walaupun saya belum pernah melihat Banpo Bridge Fountain di sungai Han Korea Selatan, bolehlah saya liat yang versi Semarang punya.
Semarang Bridge Fountain ini terletak di Jembatan Banjir Kanal Barat. Pada awal peresmiannya pada akhir tahun lalu, pemandangan indah ini hanya bisa dinikmati pada hari Jumat dan Sabtu pukul 19.30 dan pukul 21.00.
Saya sengaja menyempatkan waktu untuk melihat pertunjukan tersebut. Namun, setelah saya melihat peta, ternyata lokasi tersebut arus lalu lintasnya cukup padat. Maka saya memutuskan untuk menyewa jasa ojek online untuk mengantarkan ke tempat tersebut. Ojek online pun menyarankan saya untuk menikmati di bantaran sungai karena tidak mungkin berhenti di tengah jembatannya.
Gerimis rintik turun perlahan pada saat saya menuju ke Jembatan Banjir Kanal barat. Saya fikir, demi menonton pertunjukan ciamik nan gratis tak apalah basah sedikit. Betul saja, setelah saya sampai ternyata hujan tidak menyurutkan para penonton yang sudah memadati tepi jalan dekat bantaran sungai bahkan di tepi bantaran sungai. Mereka menanti air mancur menari.
Akhirnya pertunjukan yang kami tunggu dimulai. Air mancur keluar dari tepi jembatan dengan dinamis diiringi dengan alunan musik dan teknik lampu yang membuat komposisi pertunjukkan ini layak untuk disaksikan. Hawa dingin dan baju yang basah rasanya terbayar sudah dengan pertunjukan berdurasi 30 menit ini.
Penonton yang rela menyaksikan pertunjukan ini berasal dari berbagai daerah di luar Kota Semarang. Menurut saya, pertunjukkan ini bisa menjadi magnet bagi para wisatawan untuk mengunjungi kota yang terkenal dengan lumpianya ini.
Jika sudah melihat Semarang Bridge Fountain, tentunya saya ingin sekali melihat dancing fountain terbesar dan termegah di dunia. Ya, Dubai Fountain menjadi salah satu wishlist saya jika berkesempatan untuk traveling ke Dubai.
Komentar
Posting Komentar