Facebook & Traveloka Ajak Milenial Gunakan Medsos Dukung Pariwisata

Dua perusahaan besar Facebook dan Traveloka mengajak milenial Indonesia untuk aktif dalam industri pariwisata. Milenial dinilai mampu meningkatkan potensi wisata dengan memanfaatkan media sosial.

Strategic Partnership Manager Traveloka Alfonso Kodoatie mengatakan milenial harus memaksimalkan media sosial untuk aktif di industri pariwisata. Sebab, potensi yang bisa didapat dari sektor ini sangat tinggi.

"Milenial harus eksis. Karena, peluang untuk menggapai market dan peluang untuk mendapat costumer sangat bagus. Hal ini yang harus dimanfaatkan milenial. Dan mereka harus jeli melihat peluang itu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jum'at (9/8/2019).

Menurut dia, media sosial bisa dimanfaatkan untuk menggapai segmen pariwisata. Sebab, tren wisatawan sendiri mengalami pergeseran. Mulai ke arah digital dan hal itu sejalan dengan semangat milenial.

"Melalui media sosial, milenial bisa mendapatkan segmen pariwisata. Karena sejalan dengan tren wisatawan yang mulai menggunakan digital. Juga sesuai dengan misi kita, memanusiakan teknologi, dan ini sangat baik diterapkan di pariwisata," katanya.

Senada dengan Alfonso, Manager Penjangkauan Politik dan Pemerintahan Facebook Indonesia, Noudhy Valdryno mengatakan banyaknya pengguna internet di Indonesia menjadi modal utama dalam mengembangkan industri pariwisata. Hal ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Yang harus teman-teman milenial sadari, pengguna internet di Indonesia sekitar 157 juta orang. Jumlah yang sangat menjanjikan. Dan untuk menggarap pasar ini, milenial bisa memanfaatkan Facebook. Sebab Facebook bisa untuk mengolah konten. Hal yang sangat dibutuhkan milenial," paparnya.

Ketua Tim Percepatan Millennial Tourism Kemenpar Gabriella Patricia Mandolang mengatakan Inbound traveler milenial ke Indonesia sangat tinggi hingga mencapai 50 persen.

"Karena itu, wisatawan milenial menjadi rebutan banyak negara. Kita ingin milenial juga terlibat aktif dalam industri pariwisata. Bukan hanya menjadi penonton," terangnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan milenial adalah bagian dari industri pariwisata 4.0 dan industri yang sangat digital dan milenial itu karakternya adalah digital.

"Oleh karena itu industri pariwisata 4.0 harus bisa dimaksimalkan oleh milenial. Apalagi pariwisata adalah leading sector buat Indonesia," jelasnya.

Hadirkan Penari Terbanyak, Festival Bunga Tomohon Masuk MURI

 Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2019 di warnai dengan pemecahan rekor MURI oleh penari Ma'zani terbanyak di Indonesia. Mereka adalah guru-guru yang berasal dari Tomohon sebanyak 1.530 orang.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan pemecahan rekor ini menjadi pembeda dari pelaksanaan TIFF 2019 yang digelar setiap tahunnya.

"Apalagi tetap mengangkat budaya, yaitu rekor penari Ma'zani terbanyak. Ini mempertegas kepedulian TIFF terhadap budaya lokal. Tidak hanya diangkat, tetapi juga dilestarikan," kata Rizki dalam keterangan tertulis, Jum'at (9/8/2019).

Tari Ma'zani biasa dibawakan oleh orang-orang tua yang terdiri dari empat babak. Babak pertama bercerita tentang pengucapan rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan agar hidup senantiasa diberkati-Nya.

Sedangkan Babak kedua menceritakan semangat kerja di kebun, asal-usul Lahendong, dan legenda Danau Linow. Babak ketiga menggambarkan suasana keceriaan memanen dan berpesta karena telah memiliki rumah baru atau kesejahteraan yang didapat dari hasil panen.

Babak terakhir memiliki makna yang mendalam, yaitu mengajak seluruh masyarakat agar saling mengasihi dan menyayangi. Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan jika Tari Ma'zani sebenarnya bukan hanya ditujukan untuk orang tua. Melainkan para milenial saat ini.

"Permasalahannya, regenerasi Tari Ma'zani cukup lambat. Sehingga lebih banyak orang tua yang memainkannya. Lewat TIFF, generasi muda diingatkan lagi mengenai tarian ini. Bahkan, diabadikan melalui rekor MURI," ujar Esthy.

Komentar

Postingan Populer