Pria Jakarta 21 Tahun Wafat Usai Divaksinasi AstraZeneca, Ini Kata Komnas KIPI
Seorang pemuda meninggal dunia usai menerima vaksin Corona AstraZeneca. Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Hingky Irawan Satari menjelaskan kronologinya.
Pria berusia 21 tahun tersebut mulanya menjalani vaksinasi AstraZeneca di GBK pada Rabu (5/5/2021) pukul setengah 2 siang. Sesudah menjalani vaksinasi, dirinya kembali bekerja di kantor, bertempat di Pegadaian Cibubur.
Selama proses observasi 30 menit, pasca divaksin AstraZeneca, tidak ditemukan keluhan apapun. Gejala mulai muncul saat dirinya bekerja di kantor, ia merasa tak enak badan.
"Di kantor dia ngerasa nggak enak badan, jadi oleh pimpinannya diberikan izin untuk pulang, sampai pulang dia demam, menggigil, sakit kepala," tutur Prof Hindra saat dihubungi detikcom Senin (10/5/2021).
Prof Hindra menyayangkan, yang bersangkutan tak langsung melapor ke nomor telepon yang tertera di kartu vaksinasi. Namun, pria tersebut disebutnya langsung berinisiatif berobat ke dokter umum.
"Dia tidak melapor ke tempat vaksin, kan ada nomor telepon kan di belakang kartu itu. Tapi dia mau berobat ke dokter di dokter biasa dia berobat. Jadi pertanyaan saya, apakah dia punya penyakit dokter langganan, kebetulan dokter langganannya nggak praktik, jadi nggak berobat," jelas Prof Hindra.
Gejala tak kunjung membaik hingga tengah malam. Demam yang dirasakan pria tersebut semakin tinggi dan dirinya disebut Prof Hindra tak kunjung berobat lantaran dokter langganan pria Jakarta ini sedang tak praktik.
"Tengah malam dia demam, tinggi, nggak berobat juga, kemudian paginya dia merasa pegal, jadi dipijit, yang bersangkutan belum menikah jadi tinggal serumah dengan keluarga. Setelah dipijat itu pingsan dia, lalu dibawa ke RS di Rawamangun, namun ternyata sampai di RS death on arrival," kata Prof Hindra.
Sesampai di RS, denyut nadi pria tersebut sudah tidak ada, hingga dinyatakan meninggal jam 12 siang.
"Jadi kira-kira sebelum 24 jam pasca vaksinasi."
Proses investigasi disebutnya masih berlangsung. Komnas KIPI dan Komda akan melakukan investigasi dengan dokter yang menangani pria tersebut.
Namun, sejauh investigasi berlangsung, tidak ada laporan pembekuan darah pasca vaksinasi AstraZeneca di pria tersebut. Maka dari itu, belum bisa diputuskan apakah penyebab tewasnya pria bersangkutan adalah vaksin AstraZeneca.
"Untuk mencari keterkaitan kalau demam menggigil itu memang gejala vaksin AstraZeneca, namun tidak menyebabkan kematian, kalau kematian kan blood clot," pungkasnya.
https://trimay98.com/movies/the-kid-vs-the-cop/
'Jamur Hitam' Hantui Pasien Corona di India, Ini 5 Jenis Infeksi Mucormycosis
Sejumlah pasien dan penyintas Corona di India dilaporkan terkena mucormycosis atau 'jamur hitam'. Mucormycosis merupakan infeksi jamur yang berasal dari tanah, dan bahan organik yang membusuk, seperti daun, tumpukkan kompos, atau kayu busuk.
Umumnya penyakit ini tak menimbulkan ancaman yang serius. Namun, bagi mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, mucormycosis dapat berakibat fatal.
Contohnya, salah satu penyintas Corona di India harus kehilangan matanya karena terkena mucormycosis. Menurut dokter spesialis mata di Mumbai, Dr Akshay Nair, pasien tersebut memiliki diabetes, yang membuat sistem imunnya menurun.
"Kondisi diabetes sudah menurunkan sistem imun, virus Corona memperparah dan obat steroid yang digunakan untuk mengatasinya seperti bahan bakar yang membuat api semakin besar," komentar Dr Nair seperti dikutip dari BBC, Senin (10/5/2021).
Dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC), ada beberapa jenis infeksi dari mucormycosis atau 'jamur hitam', sebagai berikut.
1. Mucormycosis sinus dan otak
Jenis infeksi mucormycosis ini paling sering terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol. Kemudian, orang yang pernah menjalani transplantasi ginjal pun berisiko tinggi terkena mucormycosis.
Apabila mucormycosis sudah menginfeksi lewat sinus, penyakit ini akan lebih mudah menyebar ke otak.
Komentar
Posting Komentar