'Jamur Hitam' Hantui Pasien Corona di India, Ini 5 Jenis Infeksi Mucormycosis
Sejumlah pasien dan penyintas Corona di India dilaporkan terkena mucormycosis atau 'jamur hitam'. Mucormycosis merupakan infeksi jamur yang berasal dari tanah, dan bahan organik yang membusuk, seperti daun, tumpukkan kompos, atau kayu busuk.
Umumnya penyakit ini tak menimbulkan ancaman yang serius. Namun, bagi mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, mucormycosis dapat berakibat fatal.
Contohnya, salah satu penyintas Corona di India harus kehilangan matanya karena terkena mucormycosis. Menurut dokter spesialis mata di Mumbai, Dr Akshay Nair, pasien tersebut memiliki diabetes, yang membuat sistem imunnya menurun.
"Kondisi diabetes sudah menurunkan sistem imun, virus Corona memperparah dan obat steroid yang digunakan untuk mengatasinya seperti bahan bakar yang membuat api semakin besar," komentar Dr Nair seperti dikutip dari BBC, Senin (10/5/2021).
Dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC), ada beberapa jenis infeksi dari mucormycosis atau 'jamur hitam', sebagai berikut.
1. Mucormycosis sinus dan otak
Jenis infeksi mucormycosis ini paling sering terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol. Kemudian, orang yang pernah menjalani transplantasi ginjal pun berisiko tinggi terkena mucormycosis.
Apabila mucormycosis sudah menginfeksi lewat sinus, penyakit ini akan lebih mudah menyebar ke otak.
2. Mucormycosis paru
Mucormycosis paru paling umum terjadi pada penderita kanker dan orang yang pernah menjalani transplantasi organ atau transplantasi sel induk. Gejalanya bisa berupa batuk, nyeri dada, dan sesak napas.
3. Mucormycosis gastrointestinal
Infeksi mucormycosis gastrointestinal cenderung lebih sering terjadi pada anak-anak, dibandingkan orang dewasa. Terutama pada bayi prematur berusia kurang dari satu bulan, yang berat lahirnya rendah.
4. Mucormycosis kulit
Infeksi mucormycosis ini bisa terjadi setelah jamur berhasil masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, misalnya, setelah operasi, luka bakar, dan lain-lain. Ini merupakan bentuk mucormycosis yang paling umum terjadi pada orang-orang yang tidak memiliki masalah pada sistem imunnya.
5. Mucormycosis diseminata
Mucormycosis diseminata terjadi ketika infeksi sudah menyebar melalui aliran darah, yang kemudian mempengaruhi bagian tubuh lain. Infeksi ini paling sering menyerang otak, namun juga dapat mempengaruhi organ lain, seperti limpa, jantung, dan kulit.
https://trimay98.com/movies/underworld-evolution/
Temuan Awal KIPI Soal Pria Jaktim Meninggal Pasca Vaksin, Ada Pembekuan Darah?
Pria 21 tahun asal Jakarta meninggal dunia usai menerima vaksin AstraZeneca. Ketua Komnas KIPI Prof Hingky Hindra Irawan Satari menyebut investigasi tengah berlangsung, tetapi sejauh ini gejala yang ditemukan pada pria tersebut belum bisa dikaitkan dengan vaksin Corona AstraZeneca.
Sebelumnya diberitakan, pria asal Jakarta yang menerima vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021) mengeluhkan demam tinggi hingga pegal pasca disuntik.
"Untuk mencari keterkaitan, kalau demam, menggigil, itu memang gejala vaksin lah, namun tidak menyebabkan kematian. Kalau kematian kan blood clot, pembekuan darah," tutur Prof Hindra saat dihubungi detikcom Senin (10/5/2021).
"Pembekuan darah kan bisa terjadi di otak, bisa terjadi di paru, bisa terjadi di perut, bisa terjadi di kaki, dia ada gejala tuh kakinya pegal jadi dipijat kan," lanjutnya.
"Tapi kan kalau gejala di kaki barangkali tidak menyebabkan kematian," beber Prof Hindra.
Pria bersangkutan disebutnya tidak mengalami gejala di perut maupun paru. Riwayat kejang sempat disebut muncul, tetapi hal tersebut masih simpang-siur karena pihak keluarga tak menyantumkan riwayat kejang di proses investigasi.
"Gejala di perut nggak ada, gejala di paru nggak sesak, gejala di susunan saraf pusat katanya dia kejang kata rekan kerjanya, tapi di rumah dibilangin sama riwayat keluarganya nggak ada riwayat kejang," lanjutnya.
"Sulit kita mengaitkan ini ada kaitannya dengan vaksin karena bukti tidak cukup, jadi kita rekomendasikan untuk menghubungi dokter langganannya, gimana nih riwayat sebelumnya," sebut Prof Hindra.
Prof Hindra menyebut, Komnas KIPI juga sudah melakukan audit pada vaksinator pria Jaktim yang menerima vaksin AstraZeneca tersebut. Ia menyebutkan, pelaksanaan dan tempat vaksinasi sudah sesuai standar yang ada.
Komentar
Posting Komentar